TUGAS
KEWIRAUSAHAAN
PROPOSAL USAHA
Pembimbing : Bpk Zainudin Spd.
MM. Pd.
Nama Kelompok :
Ø Abdul Rosid A.
Ø Adi Waskito
Ø Rengky Setyo Purwantoro
Kelas : XII TKR 2
PROPOSAL USAHA (TEMPE)
BAB
I PENDAHULUAN
A. Nama dan Alamat Perusahaan
Jenis
usaha yang akan dijalankan adalah usaha perseorangan dengan nama
“PO PUNAKAWAN” beralamat di Jalan Diponegoro Desa Pagu Kecamatan Pagu
Kediri.
B. Nama dan Alamat Pemilik
Pemilik
usaha adalah :
Nama :
Suntoro
Usia : 43 tahun
Jenis
kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat
: Jalan Diponegoro
Desa Pagu Kecamatan Pagu Kediri
C. Informasi Usaha
Perusahaan
yang akan dijalankan merupakan usaha perseorangan yang bergerak di bidang
perdagangan tempe, yang dipasarkan melalui pedagang pengecer dan pedagang sayur
keliling .
D. Visi dan Misi
Visi :
Menjadi penyedia tempe untuk masyarakat dengan kualitas rasa
terpecaya dan termurah.
Misi :
Konsisten dalam menyediakan tempe yang berkualitas dan murah.
Memberi layanan terbaik bagi konsumen dan
pelanggan melalui keramahan pelayanan dan kualitas produk.
E. Lokasi
Lokasi
yang dipilih merupakan tempat strategis di daerah tersebut yang terletak dekat
pasar, lokasi mudah terjangkau dan berada di dekat pemukiman warga sehingga
mudah terlihat. Memiliki tempat pengolahan tempe yang luas dan bersih .
F. Waktu operasional
Jam
operasi : 05.00 - 15.00 WIB (setiap hari)
BAB II JENIS USAHA
A. Deskripsi Umum Usaha
Usaha
yang dijalankan merupakan usaha dagang dan produksi tempe, melayani masyarakat
di pemukiman warga dengan status ekonomi menengah bawah dan menengah, dengan
jumlah penduduk sekitar 1375 jiwa.
B. Latar Belakang Usaha
Usaha
yang dipilih untuk dijalankan dengan berbagai pertimbangan seperti lokasi usaha
yang strategis dengan modal dan ketrampilan usaha yang memadai.
C. Spesifikasi Usaha yang Dijalankan
Spesifikasi
usaha yang dijalankan adalah menjual tempe dengan murah dan berkualitas, dan
terjangkau oleh masyarakat.
BAB
III PRODUK
A. Produk
Tempe
B. Sumber Produk
Bahan
bakunya diperoleh dari agen kedelai yaitu Pak Ponidi.
C. Tehnik Pembelian
Pembelian
bahan baku dilakukan dengan system :
1. Berkala,
sesuai jadwal pembelian berdasarkan perkiraan turn over (pergantian) kedelai
per minggu, bulan, triwulan, dsb.
2. Insidental, menurut kebutuhan berdasarkan
persediaan kedelai.
Pembelian
dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi agen kedelai, dan secara
pesanan melalui telepon.
BAB IV ORGANISASI
A. Struktur Organisasi
Sesuai
dengan bentuk usaha yang dipilih yaitu perusahaan perseorangan, maka pemimpin
perusahaan dipegang oleh pemilik dengan mengangkat 4 karyawan yang diberi tugas
di bagian administrasi usaha 1 orang, penjualan 1 orang, dan pengolahan tempe 2
orang, sesuai keperluan untuk
menjalankan usaha dengan menggunakan struktur organisasi garis.
B. Sumber Tenaga Kerja
Dari
masyarakat sekitar. Gaji/upah menyesuaikan beban kerja masing-masing disertai
pemberian tunjangan sakit, lebaran, dll.
BAB V PEMASARAN
A.
Segmen
Pasar
Seluruh masyarakat yang berada di Desa
Pagu Kecamatan Pagu Kediri khususnya segmen menengah ke bawah dan menengah .
B.
Potensi
Pasar
Berdasarkan penelitian, 55% kepala
keluarga di desa tersebut berpenghasilan tetap, sehingga memiliki daya beli
yang cukup dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari.
C.
Kondisi
pesaing
Di tempat usaha hanya terdapat 1
pedagang yang membuat tempe, yang dikelola dengan manajemen tradisional atau
sederhana.
BAB
VI STRATEGI PENJUALAN
A.
Harga
jual
Harga jual yang ditetapkan bersaing
berdasarkan harga perolehan kedelai ditambah keuntungan rata-rata 2%.
B.
Sistem
Penjualan
Sistem penjualan yang dipakai dengan
cara kontan dan kredit dengan jangka waktu satu minggu. Tersedia pula layanan
mengantar pesanan tempe tanpa ongkos kirim dengan jumlah pembelian minimal yang
ditentukan.
C.
Sistem
Distribusi
Sistem distribusi yang digunakan adalah
sistem distribusi tidak langsung, artinya
menjual tempe melalui perantara yaitu pedagang pengecer dan pedagang
sayur keliling .
D.
Promosi
Promosi yang dilakukan dengan cara menyampaikan
secara langsung kepada konsumen sasaran, dan promosi dari “mulut ke mulut”.
BAB
VII MANAJEMEN (Analisis SWOT)
A.
Resiko
dan Hambatan
Resiko yang perlu diantisipasi adalah
terjadinya kelangkaan bahan baku, dan hambatan yang dapat terjadi adalah adanya
pesaing baru di sekitar lokasi usaha.
B.
Tindakan
Alternatif
Tindakan alternatif yang dapat dilakukan
dalam mengantisipasi kelangkaan bahan baku adalah dengan menggunakan bahan baku
lain yang dapat digunakan untuk mengganti bahan baku(kedelai) yang langka, dan
dalam mengantisipasi hambatan dengan cara meningkatkan daya saing secara sehat
antara lain memberikan layanan yang memuaskan pada konsumen, memberikan harga
murah dan menjaga kualitasnya.
BAB
VIII KEUANGAN
A.
Modal
Awal (Investasi)
ü Penggiling
kedelai Rp 6.000.000,00
ü Pembelian
bahan baku Rp 40.000.000,00
ü Gaji
karyawan bulan pertama dan kedua Rp 5.000.000,00
ü Biaya
Soft Opening dan Promosi Rp 3.000.000,00
ü
Dll Rp 2.000.000,00
Total
Investasi Rp
56.000.000,00
B.
Perkiraan
Pendapatan dan Biaya (Cash Flow)
Biaya-biaya yang dikeluarkan selama 1
bulan
Biaya
Tetap :
- Gaji karyawan (4 org) Rp 2.500.000,00
- Sewa tempat Rp 1.000.000,00
- Pajak Rp 500.000,00
- dll xxx Total Rp 4.000.000,00
Biaya
Variabel :
- Upah karyawan Rp 600.000,00
- Listrik Rp
1.100.000,00
- Bahan baku Rp
4.000.000,00
- Dll xxx
Total Rp 5.700.000,00
# Total Biaya Tetap dan Biaya Variabel adalah
Rp 9.700.000,00
# Pendapatan Usaha dalam sebulan Rp
15.000.000,00
# Jadi Laba Usaha adalah Pendapatan -
Biaya =
Rp 15.000.000,00 - Rp 9.700.000,00
adalah
Rp 5.300.000,00
C.
Analisis
Titik Pulang Pokok (BEP)
Titik pulang pokok terjadi jika harga jual
sama dengan harga beli ditambah biaya-biaya seperti transportasi, tenaga kerja,
pajak dan promosi.
D.
Sumber
Permodalan
Modal usaha berasal dari: Harta pribadi
(tabungan) dan Pinjaman, berupa kredit BRI.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(berupa izin usaha : SIUP, SITU, NPWP, dll)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar